|
|
---|
Friday, March 26, 2010
Mulai sekarang jangan makan garam kebanyakan karena bisa mengakibatkan kanker perut ini dibuktilan melalui sebuah penelitian yang akurat
Pola makan yang tinggi garam meningkatkan risiko kanker perut hingga 10 persen. Demikian kesimpulan studi yang dilakukan para ahli dari Korea Selatan yang melakukan studi pada lebih dari 2 juta orang.
Kanker perut atau kanker gastric termasuk dalam jenis kanker yang banyak diderita orang di dunia. Beberapa studi telah menemukan kaitan antara makanan yang asin dan timbulnya kanker gastric. Meski mekanisme kejadian kankernya belum jelas, para ahli tetap menyarankan untuk membatasi asupan makanan yang asin untuk menghindari kanker.
Dalam penelitiannya, Jeongseon Kim dan timnya dari National Cancer Center Research Institute meneliti dampak garam pada kejadian kanker gastric pada lebih dari 2 juta orang Korea Selatan berusia 30-80 tahun. Semua responden memberikan informasi mengenai pola makan dan gaya hidupnya. Mereka juga menjalani check up antara 1996 dan 1997.
Menurut data Korea Central Cancer Registry, selama lebih dari 7 tahun, 9.620 pria dan 2.773 wanita menderita kanker perut. Menurut Kim dan timnya, orang yang lebih suka mengonsumsi makanan asin memiliki risiko 10 persen lebih tinggi terkena kanker perut.
Menanggapi hasil studi tersebut, Dr Al B Benson, spesialis kanker gastric dari Chicago, AS, yang tidak terlibat dalam penelitian, mengatakan, hasil penelitian tersebut tidak menunjukkan kaitan antara makanan asin dan kanker gastric.
Ia mengatakan, bagaimana cara garam dikonsumsi lebih penting. Sebuah studi di Jepang menunjukkan, sodium dalam bentuk garam meja lebih terkait dengan penyakit kardiovaskuler, bukan kanker. Sementara itu, makanan yang asin, misalnya saja ikan yang diproses, justru terkait dengan kanker.
"Yang harus diketahui adalah bagaimana cara penggunaan garam dalam makanan, misalnya saja dibuat acar atau asinan, yang lebih berisiko menimbulkan gangguan kesehatan," kata Benson.
Kendati demikian, ia menyebutkan, pembatasan garam lebih menguntungkan untuk mencegah naiknya tekanan darah.
Pola makan yang tinggi garam meningkatkan risiko kanker perut hingga 10 persen. Demikian kesimpulan studi yang dilakukan para ahli dari Korea Selatan yang melakukan studi pada lebih dari 2 juta orang.
Kanker perut atau kanker gastric termasuk dalam jenis kanker yang banyak diderita orang di dunia. Beberapa studi telah menemukan kaitan antara makanan yang asin dan timbulnya kanker gastric. Meski mekanisme kejadian kankernya belum jelas, para ahli tetap menyarankan untuk membatasi asupan makanan yang asin untuk menghindari kanker.
Dalam penelitiannya, Jeongseon Kim dan timnya dari National Cancer Center Research Institute meneliti dampak garam pada kejadian kanker gastric pada lebih dari 2 juta orang Korea Selatan berusia 30-80 tahun. Semua responden memberikan informasi mengenai pola makan dan gaya hidupnya. Mereka juga menjalani check up antara 1996 dan 1997.
Menurut data Korea Central Cancer Registry, selama lebih dari 7 tahun, 9.620 pria dan 2.773 wanita menderita kanker perut. Menurut Kim dan timnya, orang yang lebih suka mengonsumsi makanan asin memiliki risiko 10 persen lebih tinggi terkena kanker perut.
Menanggapi hasil studi tersebut, Dr Al B Benson, spesialis kanker gastric dari Chicago, AS, yang tidak terlibat dalam penelitian, mengatakan, hasil penelitian tersebut tidak menunjukkan kaitan antara makanan asin dan kanker gastric.
Ia mengatakan, bagaimana cara garam dikonsumsi lebih penting. Sebuah studi di Jepang menunjukkan, sodium dalam bentuk garam meja lebih terkait dengan penyakit kardiovaskuler, bukan kanker. Sementara itu, makanan yang asin, misalnya saja ikan yang diproses, justru terkait dengan kanker.
"Yang harus diketahui adalah bagaimana cara penggunaan garam dalam makanan, misalnya saja dibuat acar atau asinan, yang lebih berisiko menimbulkan gangguan kesehatan," kata Benson.
Kendati demikian, ia menyebutkan, pembatasan garam lebih menguntungkan untuk mencegah naiknya tekanan darah.
Labels: info sehat
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)