|
|
---|
Friday, March 26, 2010
Demam berdarah harus dicegah karena jika tidak penyakit ini bisa membuat anda sekeluarga masuk rumah sakit. banyak cara yang bisa dilakukan untukmencegah demam berdarah
Masyarakat tetap perlu mewaspadai berjangkitnya demam berdarah dengue di tengah perubahan cuaca belakangan ini. Terutama, di daerah-daerah yang selama ini rawan demam berdarah.
Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Syahrul Aminullah mengatakan, Kamis (25/3) di Jakarta, pada musim hujan banyak terjadi genangan air yang menjadi habitat nyamuk untuk bertelur dan bertumbuh. Setelah menjadi dewasa, nyamuk menggigit manusia dan menyebarkan penyakit. Nyamuk Aedes aegypti senang bertelur di genangan air bersih.
Peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) perlu menjadi perhatian dan diantisipasi oleh otoritas kesehatan, terutama di daerah, sehingga tidak terjadi ledakan kasus. Terlebih lagi, demam berdarah dapat berujung pada kematian.
Pencegahan penularan demam berdarah terutama melalui pemberantasan sarang nyamuk secara konsisten dengan membersihkan, menutup, dan mengubur barang yang dapat menjadi sarang nyamuk, serta menaburkan abate pada tempat penampungan air (gerakan 3M).
Dari data Kementerian Kesehatan, sepanjang tahun 2009, penderita DBD tercatat 154.855 orang. Dari kasus yang dilaporkan sepanjang tahun 2009, terdapat 10 provinsi dengan kasus terbanyak, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Bali, Banten, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.
Sehari sebelumnya, seusai acara peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, sejauh ini demam berdarah masih terkendali. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, awal tahun merupakan masa berjangkitnya demam berdarah sampai dengan bulan Maret atau April. ”Kami masih mengamati terus,” ujarnya. Kementerian Kesehatan telah mengirim surat edaran kepada pemerintah daerah berisi imbauan untuk menjalankan upaya pencegahan penularan DBD.
Masyarakat tetap perlu mewaspadai berjangkitnya demam berdarah dengue di tengah perubahan cuaca belakangan ini. Terutama, di daerah-daerah yang selama ini rawan demam berdarah.
Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Syahrul Aminullah mengatakan, Kamis (25/3) di Jakarta, pada musim hujan banyak terjadi genangan air yang menjadi habitat nyamuk untuk bertelur dan bertumbuh. Setelah menjadi dewasa, nyamuk menggigit manusia dan menyebarkan penyakit. Nyamuk Aedes aegypti senang bertelur di genangan air bersih.
Peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) perlu menjadi perhatian dan diantisipasi oleh otoritas kesehatan, terutama di daerah, sehingga tidak terjadi ledakan kasus. Terlebih lagi, demam berdarah dapat berujung pada kematian.
Pencegahan penularan demam berdarah terutama melalui pemberantasan sarang nyamuk secara konsisten dengan membersihkan, menutup, dan mengubur barang yang dapat menjadi sarang nyamuk, serta menaburkan abate pada tempat penampungan air (gerakan 3M).
Dari data Kementerian Kesehatan, sepanjang tahun 2009, penderita DBD tercatat 154.855 orang. Dari kasus yang dilaporkan sepanjang tahun 2009, terdapat 10 provinsi dengan kasus terbanyak, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Bali, Banten, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.
Sehari sebelumnya, seusai acara peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, sejauh ini demam berdarah masih terkendali. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, awal tahun merupakan masa berjangkitnya demam berdarah sampai dengan bulan Maret atau April. ”Kami masih mengamati terus,” ujarnya. Kementerian Kesehatan telah mengirim surat edaran kepada pemerintah daerah berisi imbauan untuk menjalankan upaya pencegahan penularan DBD.
Labels: info sehat
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)