|
|
---|
Friday, October 1, 2010
Korban AR pun buka mulut bahwa ia tak sempat bersetubuh dengan seorang mantan camat karena dia berlaku kasar, sehingga AR pun lari. Meski begitu, dirinya sempat dia pegang karena sudah disewakan oleh Vidi.
"Kami bawa si korban ini lalu putar-putar Minahasa Selatan untuk tunjukan mana-mana saja kantor tempat si hidung belang, lalu dia tunjukan, makanya kami tahu," ucap Kamidin lagi.
Bukan hanya itu. Pengakuan AR ada dua atau tiga orang di antaranya adalah anggota polisi di Polres Minsel, dan menurut AR ada seorang yang sangat dikenalnya, bertugas di bagian buru dan sergap. AR mengaku "diapaki" di Desa Poigar, Kecamatan Sinonsayang.
Menurut Kapolsek Amurang, pekerja swasta pun ada. Sewaktu mengantar korban untuk menunjukan hidung belang yang disewakan oleh Vidi, seorang pekerja swasta tersebut adalah kepala unit pada sebuah kantor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Minahasa Selatan.
"Keterangan korban pada kami, dia ini kepala unit pada sebuah BUMN di Minahasa Selatan," ungkap Kamidin.
Pengakuan para korban kepada polisi, terdapat enam lokasi yang sering dipakai untuk bermain, yakni penginapan Transit di Sinonsayang, Hotel Minahasa Indah (MI) di Amurang, penginapan samping Pegadaian Amurang, Penginapan MCM jalan Menuju Pinaling, rumah Vidi dan rumah penyewa itu sendiri.
"Kami bawa si korban ini lalu putar-putar Minahasa Selatan untuk tunjukan mana-mana saja kantor tempat si hidung belang, lalu dia tunjukan, makanya kami tahu," ucap Kamidin lagi.
Bukan hanya itu. Pengakuan AR ada dua atau tiga orang di antaranya adalah anggota polisi di Polres Minsel, dan menurut AR ada seorang yang sangat dikenalnya, bertugas di bagian buru dan sergap. AR mengaku "diapaki" di Desa Poigar, Kecamatan Sinonsayang.
Menurut Kapolsek Amurang, pekerja swasta pun ada. Sewaktu mengantar korban untuk menunjukan hidung belang yang disewakan oleh Vidi, seorang pekerja swasta tersebut adalah kepala unit pada sebuah kantor Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Minahasa Selatan.
"Keterangan korban pada kami, dia ini kepala unit pada sebuah BUMN di Minahasa Selatan," ungkap Kamidin.
Pengakuan para korban kepada polisi, terdapat enam lokasi yang sering dipakai untuk bermain, yakni penginapan Transit di Sinonsayang, Hotel Minahasa Indah (MI) di Amurang, penginapan samping Pegadaian Amurang, Penginapan MCM jalan Menuju Pinaling, rumah Vidi dan rumah penyewa itu sendiri.
Labels: Hotnews
0 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)